Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Menikmati Alam di Lereng Anteng Panoramic Coffee Bandung

Akhirnyaaaaaaa sampe juga. Setelah beberapa jam nyasar melewati jalanan bandung naek motor pake helm sama Dani wkwk, ya meskipun ud ah pake goog le m aps tetep aja kita nyasar karna tempatnya nyelip. Saking nyelipnya sampe tiga kali bolak balik ngelewatin cafe itu hufttt -_____-. Oiaaa apa sih Lereng anteng ? namanya kok aneh? Katanya sih lagi hitzzz banget di bandung ? alahhhh…alaaaahhh . Jadi gini Lereng Anteng itu  merupakan tempat kuliner dengan pemandangan yang bikin anteng berada di bandung tepatnya di daerah Puncak Punclut. Pemandangan yang di suguhkan emang ga bikin bosen, perbukitan yang serba hijau-hijau, sejuk mata memandang tapi agak sedikit panas hehe yaialah orang saya sampai lokasi jam 12 siangggg .  Café ini beda dari café-café yang lain, memang bandung sangat terkenal akan wisata kuliner makanya konsep konsep tempat makannya bagus bagus syekaliii. Apa yang bikin unik di cafe ini ? lereng anteng menyiapkan tempat yang unik jadi kita bia

Pegangan Hidup - Prof Buya Hamka

Pernah di zaman Nabi Muhammad SAW didalam riwayat ada diceritakan Pada suatu hari kira-kira  pukul 09.00 pagi sepenggalah matahari naik , Rasul SAW berjalan dari rumahnya menuju mesjid ke dalam mesjid beliau yang mulia di madinah, ketika itu biasanya ada juga orang yang sembahyang di mesjid, sembahyang sunnah dhuha tapi umumnya masyarakat  sudah keluar dari rumahnya pagi-pagi bekerja menurut bidang masaing-masing, ada yang pergi bertani, yang pergi berniaga, yang pergi menggembalakan unta atau kambingnya, tinggallah beberapa orang saja.  Beliau lihat di sudut mesjid ada satu orang pemuda sedang duduk tafakkur termenung, mukanya kelihatan muram saja menunjukkan kesedihan yang terpendam dalam hatinya, Rasul SAW mendekat kepada pemuda yang tafakkur itu….Setelah dilihatnya Rasul SAW datang, dia pun menengadahkan  muka.  Rasul Saw pun bertanya: “mengapa disaat begini, engkau duduk tafakkur di dalam mesjid dan wajah mu kelihatan ada menampakkan kesedihan atau muram durja, apakah

Menikmati Akhir Pekan - Aan Mansyur

Aku benci berada di antara orang-orang yang bahagia. Mereka bicara tentang segala sesuatu, tapi kata-kata mereka tidak mengatakan apa-apa. Mereka tertawa dan menipu diri sendiri menganggap hidup mereka baik-baik saja. Mereka berpesta dan membunuh anak kecil dalam diri mereka. Aku senang berada di antara orang-orang yang patah hati. Mereka tidak banyak bicara, jujur, dan berbahaya. Mereka tahu apa yang mereka cari. Mereka tahu dari diri mereka ada yang telah dicuri.

Hello Yogyakarta #1

Pulang kekotamu Ada setangkup haru dalam rindu Masih seperti dulu Tiap sudut menyapaku bersahabat Penuh selaksa makna Terhanyut aku akan nostalgia Saat kita sering luangkan waktu Nikmati bersama, suasana jogja Penggalan lagu Kla-Project dengan judul Yogyakarta emang bikin meleleh fufufufu. Heiiii heiiii abaikan lah gadis pemalas kaya gue gini, gue lagi dilanda banyak hal-hal yang menyebalkan beberapa bulan ini jadi mohon dimaafkan sekedarnya kalo tulisan tentang liburan gue ini baru posting, karna terlalu lama sendiri juga. Oke bye. Sekian. Tulisan gue kali ini bukan tentang sajak-sajak mendayu atau apalah-apalah tapi tentang segala cerita jalan-jalan ke jogja yang amat penuh dengan drama gue yakin drama korea mah lewat ama cerita gue. Apa ? gue jalan-jalan ? akhirnya dibolehin juga pergi ke luar kota tanpa orang tua yipiiii eh tapi tetep aja sebagai anak muda kita harus inget kepercayaan orang tua ga boleh dirusak gitu aja kalo kata emak gue gini “sebebas-bebasn

Sudah Sewindu Lebih.....

Bagaimana keadaanmu saat ini ? Telah lama tak bertatap Hanya suara saja yang selalu menghubungkan kerinduan tak bertepi Itupun sudah cukup, walau terkadang selalu tak bisa menerima keadaan Yah manusia, sulit untuk menerima keadaan Malam ini hujan turun dengan merdu, Membuat aku semakin ingat dengan masa-masa dahulu Aku mulai rindu dengan usapan-usapan kecil dikepalaku Aku mulai rindu dengan peluk hangat darimu, Aku mulai rindu dengan rangkulan penuh arti untuk ku Aku mulai rindu tentang segala cerita cerita darimu Iya cukup aku saja yang merasakan, mereka tidak  pernah tau Sehat selalu, semoga kita cepat bertemu walau hanya sebentar saja karna aku harus menjalani kehidupan yang baru Berharap sudah sewindu lebih terpecah begitu saja. Aku berjanji secepatnya, Malam hari Ditemani oleh lagu Adele - All I Ask Silvi Septiani

Sederhana

Sederhana itu memperindah semua. Yang berkuasa mulia. Yang jelata bermartabat. Yang kaya dicinta. Yang miskin terhormat.. Sederhana itu bukan kemegahan gemerlap; yang lebih mudah mengundang doa-doa yang tulus dan rahasia.. Dan juga cinta.. Sederhana memang membuat kita rendah; di mata para pihak yang mengukur kemuliaan dengan dunia. Ia kehinaan semu; tak ada ruginya.. Sederhana dalam makan, meringankan badan. Sederhana soal pakaian, meringankan perjalanan. Sederhana dalam papan, meringankan perjuangan.. Sederhana dalam fikir; memudahkan tindakan. Sederhana dalam tutur; memudahkan hubungan. Sederhana dalam tampil; memudahkan kepemimpinan.. Sederhana dalam takut menjauhkan maksiat. Sederhana dalam harap menguatkan taat. Sederhana dalam cinta melezatkan ibadat.. Sederhana dalam keluarga, mengeratkan ikatan; sederhana dalam berteman, mengikis dengki; sederhana dalam bermasyarakat, menegaskan hormat.. - Salim A. Fillah -

Sedekah Tak Selalu Rupiah

Siapkan nasi bungkus dari rumah. Berikan kepada yang kira-kira membutuhkan. Pedagang kecil. Pengemis. Orang gila. Pengamen. Anak terl antar, dan sebagainya. Semampunya. Misal 1 bungkus setiap harinya. Laundry/cucikan mukena secara berkala inventaris musholla yang ada di sekitar lingkungan kita. Bawa mukena ketika akan berpergian. Tinggalkan di masjid/musholla yang kita singgahi. Biar ia gantian dikenakan orang lain. Beli beberapa pasang sandal. Taruh di kantor atau musholla dan masjid untuk digunakan ketika berwudhu. Kumpulkan botol minuman plastik/botol bekas shampoo atau yang lain. Rusakkan dulu. Misal patahkan tutup botolnya, agar tidak disalahgunakan. Setelah terkumpul banyak, berikan kepada pemulung. Bagi kita, plastik atau botol bekas tersebut mungkin tak ada harganya. Tapi bagi mereka, benda-benda itulah alat penukar makan seharinya. Belilah barang diskonan di supermarket. Lebihkan. Sekali lagi, jangan memaksakan diri. Melainkan semampu kita. Detergen,