Skip to main content

Hampa

Dadaku semakin sesak rasanya
Terlalu menyendiri dengan keadaan
Selalu tersenyum dalam sebuah kecemasan
Bongkahan tubuh dengan ruh tanpa tujuan
Sudah cukup aku jatuh sejatuh jatuhnya
Biar aku belajar bangkit, sebangkit-bangkitnya
Sudah cukup aku patah, sepatah-patahnya
Biar aku belajar untuk mengobatinya sendiri
Mengais segala impian yang hilang
Berjalan dengan damai berharap pasti
Berdamai dengan segala sesuatu yang baru
Jangan patahkan lagi, cukup sudah aku patah

Aku sudah belajar untuk mandiri
Aku sudah belajar untuk dewasa
Mengerti akan segala keadaan ini
Walau terkadang masih kurang bersyukur
Aku hanya manusia biasa, robbi
Tegarpun masih saja bisa merintih
Sabarpun masih saja belum bisa berdamai dengan keadaan

Impian yang sudahku tulis satu-satu
Entah kadang luntur begitu saja
Tanpa penyemangat tanpa tujuan
Tapi aku sudah belajar menerima
Paham akan ini semua

Jangan kasihani segala tingkahku
Aku tak butuh belas kasihan
Allah yang bantu aku untuk selalu bersabar
Allah yang selalu meyakinkan hatiku
Allah selalu baik dengan ku
Selalu menuntunku ke jalan yang baik
Cukup sudah kegagalan didunia ini aku rasa
Jangan kembali terulang……………..


Jakarta, siang hari
Silvi Septiani

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Aku Mengagumimu

Aku mengagumimu Terlebih dia sangat dekat dengan-Mu Aku mengagumimu Cukup dengan mencintai Engkau, hatiku sudah diambilnya perlahan. Aku mengagumimu Tanpa ada satupun alasan terpikirkan Aku mengagumimu Tak perlu banyak orang tahu Aku mengagumimu Tak perlu balasan berlebih Aku mengagumimu Terbesit di hati lantunan doa semoga dirimu selalu dilindungi-Nya, dimudahkan segala hajatnya, semakin menjadi hamba yang taat kepada-Nya. Itu saja. Sudah Cukup

Namaku Lelaki Senja

Namaku lelaki senja… Melebur asa hanyut di telan awan yang mulai gelap disebuah sudut kota , tergelak tawa riuh anak-anak dipenghujung senja yang sedang bercanda dan bertanding layang-layang damai sekali rasanya melihat wajah-wajah polos tanpa dosa.Mereka yang belum mengerti tentang masa depan dan artinya kehilangan, riuh tawa selalu menghiasi senja yang kudapati, sejuk. Disisi lain sudut kota ada aku yang hanya termenung,selalu seperti ini entah beberapa tahun belakangan, hanya suram yang selalu terbayang.Lelaki macam apa aku ini, mengais sedikit harapan yang entah kapan bisa terwujud. Senja, hanya ia yang mengerti keadaanku saat ini. Termenung (mencoba) manis ketika langit sore sudah mulai menampakan cahaya indahnya, terdiam  dihempas angin yang mulai dingin hanya untuk menikmati keindahannya. Andai kamu ada disisiku mungkin rasanya akan jauh lebih berwarna, warna-warni hati kita dan warna-warni dari langit Sang Pencipta. Terangkai kata manis

Menikmati Alam di Lereng Anteng Panoramic Coffee Bandung

Akhirnyaaaaaaa sampe juga. Setelah beberapa jam nyasar melewati jalanan bandung naek motor pake helm sama Dani wkwk, ya meskipun ud ah pake goog le m aps tetep aja kita nyasar karna tempatnya nyelip. Saking nyelipnya sampe tiga kali bolak balik ngelewatin cafe itu hufttt -_____-. Oiaaa apa sih Lereng anteng ? namanya kok aneh? Katanya sih lagi hitzzz banget di bandung ? alahhhh…alaaaahhh . Jadi gini Lereng Anteng itu  merupakan tempat kuliner dengan pemandangan yang bikin anteng berada di bandung tepatnya di daerah Puncak Punclut. Pemandangan yang di suguhkan emang ga bikin bosen, perbukitan yang serba hijau-hijau, sejuk mata memandang tapi agak sedikit panas hehe yaialah orang saya sampai lokasi jam 12 siangggg .  Café ini beda dari café-café yang lain, memang bandung sangat terkenal akan wisata kuliner makanya konsep konsep tempat makannya bagus bagus syekaliii. Apa yang bikin unik di cafe ini ? lereng anteng menyiapkan tempat yang unik jadi kita bia