Skip to main content

DUNIA ALLAH JAMIN, AKHIRAT CARI SENDIRI!




Gambar

“Kesungguhanmu mengejar apa yang sudah dijamin untukmu dan kelalaianmu melaksanakan apa yang dituntut darimu, adalah bukti dari rabunnya mata hatimu”

Apakah Allah Maha Mengetahui? Ya.
Kalau begitu Allah tahu apa yang terjadi esok? Ya.
Apakah Allah tahu kapan kita meninggal? Ya, Dia yang menentukan ajal.
Apakah Allah tahu bagaiman rezeki kita selama hidup? Ya, Dia yang menentukan rezeki.
Apakah Allah tahu suatu saat nanti kita akan menjadi kaya, miskin, punya jabatan tinggi atau nggak, dsb? Ya.

Apakah Allah tahu segala apa yang terjadi di dunia dari awal hingga akhir nanti? Ya, Dia yang memprogram takdir dengan sempurna. Allah Maha Mengetahui segalanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah qalam (pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut, “Tulislah”. Kemudian qalam berkata, “Wahai Rabbku, apa yang akan aku tulis?” Allah berfirman, “Tulislah takdir segala sesuatu yang terjadi hingga hari kiamat.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud).

Allah Subahanhu wa Ta’ala telah mentakdirkan nasib manusia sejak di alam rahim. Pada hakikatnya, Allah telah mentakdirkan segala sesuatu sejak 50.000 tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi” [HR Muslim]. 
Takdir telah ditetapkan (takdir berbeda dengan nasib. Nasib bisa beruba. Kalau semua telah ditetapkan lalu kenapa kita susah-susah berikhtiar hanya untuk mengejar keduniaan yang sebenarnya telah Allah tetapkan?
Memang, dalam mencari rizki  seseorang hendaknya berikhtiar (usaha) terlebih dahulu, kemudian bertawakkal (menggantungkan harapan) hanya kepada Allah, sebagaimana yg diperintahkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dg sungguh-sungguh, maka sungguh kalian akan diberikan rizki oleh Allah sebagaimana Dia memberikan kepada burung. Pagi hari burung itu keluar dalam keadaan kosong perutnya, kemudian pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.”
Namun perlu juga diketahui, Rizki akan mengejar manusia, seperti maut yang mengejarnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Sesungguhnya rizki akan mengejar seorang hamba seperti ajal mengejarnya“.[HR Ibnu Hibban]
Ibnu Athaillah dalam bukunya Al-Hikam mengatakan
“Kesungguhanmu mengejar apa yang sudah dijamin untukmu dan kelalaianmu melaksanakan apa yang dituntut darimu, adalah bukti dari rabunnya mata hatimu”
Hidup ini rumit. Takdir-Nya juga rumit jika dipikirkan. Kalau hidup tidak ingin rumit, berfikirlah simple. Cukuplah fokus apa yang seharusnya dilakukan dan biarlah takdir adalah urusan Allah
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (tulus ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(Al-Bayyinah:5)

Fokusnya cuma beribadah/berikhtiar karena dan dengan cara perintah Allah. Berikhtiar tulus ikhlas agar dicintai Allah.
Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada hatinya, memudahkan urusannya dan dunia (yang hina ini) akan datang kepadanya (dengan sendirinya), dan barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan memberikan (rasa) fakir kepadanya, mempersulit urusannya dan dunia tidak akan mendatanginya kecuali apa yang sudah ditetapkan baginya.” (HR At-Tirmidzi).

Dari Ibnu ‘Abbas RA., dia berkata, “Suatu hari aku berada di belakang Nabi SAW., lalu beliau bersabda, ‘Wahai Ghulam, sesungguhnya ku ingin mengajarkanmu beberapa kalimat (nasehat-nasehat), ‘Jagalah Allah, pasti Allah menjagamu, jagalah Allah, pasti kamu mendapatinya di hadapanmu, bila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu minta tolong, maka minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah, bahwa jikalau ada seluruh umat berkumpul untuk memberikan suatu manfa’at bagimu, maka mereka tidak akan dapat memberikannya kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan Allah atasmu, dan jikalau mereka berkumpul untuk merugikanmu (membahayakanmu) dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa melakukan itu kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan Allah atasmu. Pena-pena (pencatat) telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. at-Turmudzy, dia berkata, ‘Hadits Hasan Shahih’. Hadits ini juga diriwayatkan Imam Ahmad)

Tidak ada paksaan untuk melarang manusia mengejar dunia. Ada dua pilihan, mau pusing dan susah-susah mengejar dunia yang sebenarnya telah ditetapkan, atau mengejar akhirat (pengen ketemu Allah, berjumpa dengan Allah Yang Maha Indah) dan Allah akan menundukkan dunia (mencukupkan keperluan) untuk kita. Ini dikembalikan pada pilihan masing-masing.
Namun, sudah pasti salah jika hidup mengharapkan dunia.  Karena Allah mengatakan barang siapa yang ingin dunia Allah kasih dan di akhirat tidak ada bagian, dan barang siapa yang ingin akhirat Allah beri dunia. Maksud dari ingin akhirat adalah mengikuti Rasullullah SAW dan para sahabat yaitu menyampaikan rahmat keseluruh alam untuk investasi akhirat, ”Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (Duniawi), maka kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang kami kehendaki. Kemudian kami sediakan baginya (di akhirat) neraka jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.” (al-isro:18). 
Renungilah, semoga Allah beri kita kepahaman…

Dikutip dari : http://abiefawwaz.wordpress.com

Comments

Popular posts from this blog

Aku Mengagumimu

Aku mengagumimu Terlebih dia sangat dekat dengan-Mu Aku mengagumimu Cukup dengan mencintai Engkau, hatiku sudah diambilnya perlahan. Aku mengagumimu Tanpa ada satupun alasan terpikirkan Aku mengagumimu Tak perlu banyak orang tahu Aku mengagumimu Tak perlu balasan berlebih Aku mengagumimu Terbesit di hati lantunan doa semoga dirimu selalu dilindungi-Nya, dimudahkan segala hajatnya, semakin menjadi hamba yang taat kepada-Nya. Itu saja. Sudah Cukup

Namaku Lelaki Senja

Namaku lelaki senja… Melebur asa hanyut di telan awan yang mulai gelap disebuah sudut kota , tergelak tawa riuh anak-anak dipenghujung senja yang sedang bercanda dan bertanding layang-layang damai sekali rasanya melihat wajah-wajah polos tanpa dosa.Mereka yang belum mengerti tentang masa depan dan artinya kehilangan, riuh tawa selalu menghiasi senja yang kudapati, sejuk. Disisi lain sudut kota ada aku yang hanya termenung,selalu seperti ini entah beberapa tahun belakangan, hanya suram yang selalu terbayang.Lelaki macam apa aku ini, mengais sedikit harapan yang entah kapan bisa terwujud. Senja, hanya ia yang mengerti keadaanku saat ini. Termenung (mencoba) manis ketika langit sore sudah mulai menampakan cahaya indahnya, terdiam  dihempas angin yang mulai dingin hanya untuk menikmati keindahannya. Andai kamu ada disisiku mungkin rasanya akan jauh lebih berwarna, warna-warni hati kita dan warna-warni dari langit Sang Pencipta. Terangkai kata manis

Menikmati Alam di Lereng Anteng Panoramic Coffee Bandung

Akhirnyaaaaaaa sampe juga. Setelah beberapa jam nyasar melewati jalanan bandung naek motor pake helm sama Dani wkwk, ya meskipun ud ah pake goog le m aps tetep aja kita nyasar karna tempatnya nyelip. Saking nyelipnya sampe tiga kali bolak balik ngelewatin cafe itu hufttt -_____-. Oiaaa apa sih Lereng anteng ? namanya kok aneh? Katanya sih lagi hitzzz banget di bandung ? alahhhh…alaaaahhh . Jadi gini Lereng Anteng itu  merupakan tempat kuliner dengan pemandangan yang bikin anteng berada di bandung tepatnya di daerah Puncak Punclut. Pemandangan yang di suguhkan emang ga bikin bosen, perbukitan yang serba hijau-hijau, sejuk mata memandang tapi agak sedikit panas hehe yaialah orang saya sampai lokasi jam 12 siangggg .  Café ini beda dari café-café yang lain, memang bandung sangat terkenal akan wisata kuliner makanya konsep konsep tempat makannya bagus bagus syekaliii. Apa yang bikin unik di cafe ini ? lereng anteng menyiapkan tempat yang unik jadi kita bia